Rabu, 06 November 2019

pengisian SKU penggalang point 4


Catatan :
1.     Isilah sesuai dengan arahan blog
2.     Jawab semampunya
3.     Setelah selesai mengisi silahkan klik tombol kirim

Rabu, 13 Maret 2019

"konsepsi ilbu budaya dasar dalam filsafat"


MAKALAH
ILMU BUDAYA DASAR
“KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM FILSAFAT”
DOSEN : Drs. THONI SONJAYA, M. Pd.
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4 (EMPAT)
- AHMAD SARIPUDIN H
-  AISAH
-LENI SULASTRI
- LINA ALPIANA
- SYAHRUL AKBAR
PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
STAI SUKABUMI


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

    Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

    Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.


Sukabumi, 11 Maret 2019



                                                                                                            Kelompok 4



DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN--------------------------------------------------------------- 1
1.1. Latar Belakang---------------------------------------------------------------- 1
1.2. Rumusan Masalah ----------------------------------------------------------- 1
1.3. Tujuan Pembahasan -------------------------------------------------------- 1
BAB II : PEMBAHASAN --------------------------------------------------------------- 2
-------- 2.1. Pengertian Filsafat ---------------------------------------------------------- 2
           2.2. Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dan Filsafat --------------------------- 3
           2.3. Hubungan Kebudayaan dan Filsafat ---------------------------------- 4
BAB III : PENUTUP      ------------------------------------------------------------------ 5
           3.1. Kesimpulan ------------------------------------------------------------------- 5
DAFTAR PUSTAKA     ------------------------------------------------------------------ 6


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang di harapkan dapat membarikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang di kembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Salah satu syarat yang teramat penting dalam kehidupan manusia adalah keyakinan, yang oleh sebagian orang di anggap sebagai agama.Yang menjadi pokok utama bagi manusia untuk mempercayai Tuhan dan perlunya hidup beragama adalah kebutuhan manusia akan rasa aman. Mereka yakin tiada daya dan upaya  yang akan mempengaruhi kalau Tuhan tidak mengizinkan. Tuhan yang kita maksud adalah Tuhan Yang Maha Esa, yang memiliki kekuatan dan kasih sayang serta Tuhan yang menjadi sasaran beribadah.
Setiap daerah, agama, dan setiap orang mempunyai cara-cara atau budaya tersendiri untuk mendekatkan diri kepada Tuhanya. Seperti di Bali, sebagian penduduknya memeluk agama Hindu, mereka mempunyai cara tersendiri dalam melakukan pemujaan terhadap Tuhan, mereka memuja Tuhan dengan sesajen yang berisi macam-macam buah dan kembang berwarna warni. Daerah lainya seperti Jawa, Madura, Kalimantan dan sebagainya mempunyai cara tersendiri sesuai agamanya. Meskipun cara dan kebudayaanya berbeda tetapi tujuanya sama yaitu Tuhanya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan pengertian filsafat?
2. Bagaimana Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Filsafat?
3. Bagaimana Hubungan Kebudayaan dan Filsafat?
C. TUJUAN
   1. Untuk menjelaskan Pengertian Filsafat.
   2. Untuk memahami Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Filsafat.                                              .
   3. Untuk memahami Hubungan Kebudayaan dan Filsafat.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Filsafat
Menurut bahasa filsafat berasal dari bahasa arab falsafah, filsafat berasal dari bahasa yunani yaitu philosophia (philo yang berarti cinta dan shopia yang berarti kebijaksanaan). Jadi dapat di artikan secara harfiah yaitu cinta kebijaksanaan. Sebagai ilmu dinamis filsafat di tangan para ahli memiliki pengertian yang berbeda-beda. Dalam buku filsafat ilmu yang di susun oleh ismaun pada tahun 2011, terdapat beberapa pengertian filsafat menurut para ahli diantaranya :
1.  Prof. Dr. Ismaun, M.Pd.
Filsafat adalah usaha pemikiran dan renungan manusia dengan akal dan hatinya secara sungguh-sungguh. Yakni secara kritis, sistematis, fundamentalis, universal, integral dan radikal untuk mencapai dan menemukan kebenaran yang hakiki.
2.   Aristoteles (384-322 SM)
Bahwa kebijakan filsafat adalah menyelidiki sebab dan asas segala benda. Dengan demikian filsafat bersifat umum sekali.

Tiga ciri berfikir filsafat: 

1.      Berfikir radikal
Radikal berasal dari radix (bahasa Yunani), berarti akar. Berpikir radikal, berpikir sampai ke akar-akarnya, tidak tanggung-tanggung, sampai kepada konsekuensinya yang terakhir, berpikir itu tidak separuh-paruh, tidak berhenti di jalan, tapi terus sampai ke ujungnya. Tidak ada yang tabu, tidak ada yang suci, tidak ada yang yang terlarang bagi berpikir yang radikal itu.
2.      Berfikir sistematis
Sistemik adalah seperangkat komponen atau unsur-unsur yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Berpikir sistematis ialah berpikir logis, yang bergerak selangkah demi selangkah dengan penuh kesadaran dengan urutan yang bertanggung jawab dan saling hubungan yang teratur.
3.      Berfikir universal
Universal berarti umum, jadi berpikir universal tidak berpikir khusus, terbatas pada bagian-bagian tertentu, tapi mencakup keseluruhannya. Berpikir tentang hujan misalnya, bukan terbatas dengan kemarin atau yang hari ini, tapi seluruh hujan. Berpikir tentang manusia tidak hanya mengenai manusia Indonesia, manusia Afrika, manusia Eropa, tapi manusia sebagai makhluk. Lawan umum (universal) ialah khusus perkara yang khusus masuk lapangan ilmu.

B.     Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Filsafat
IBD dan filsafat adalah dua kata yang saling berkaitan baik secara substansial maupun historis. Kelahiran IBD tidak terlepas dari filsafat(substansial). Sebaliknya perkembangan IBD memperkuat keberadaan filsafat. Oleh karena itu, filsafat mencoba mengembalikan roh & nilai luhur dari IBD dan kemudian filsafat akan mempertegas bahwa IBD adalah instrumen dalam mencapai kesejahteraan tidak semata-mata untuk tujuan tertentu saja.
Apabila dibandingakan definisi kebudayaan dan definisi filsafat, keduanya bertemu dalam hal berfikir. Kebudayaan adalah cara berfikir, sedangkan filsafat adalah cara berfikir secara logis, sistematis dan universal. Dengan demikian jelaslah bahwa filsafat itu mengendalikan cara berfikir kebudayaan, oleh karena itu perbedaan kebudayaan dapat dikembalikan kepada perbedaan filsafat. Pendekatan filosofis yaitu suatu pendekatan untuk menelaah dan memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan menggunakan metode filsafat. Pendidikan membutuhkan filsafat karena masalah pendidikan tidak hanya menyangkut pelaksanaan pendidikan semata, yang hanya terbatas pada pengalaman.
Filsafat dan masalah manusia, masalah manusia dalam keseharian dibedakan menjadi dua, yaitu:
·         Immerdiate problems yaitu masalah-masalah praktis sehari-hari, yang berkenaan dengan keperluan-keperluan pribadi yang mendesak, yang tidak seorang pun dapat mengelakan diri darinya. 
·         Ultimate problems yaitu berkenaan dengan hakikat manusia itu sendiri, alam semesta, dan Tuhan.
 Dengan belajar filsafat, diharapkan seseorang untuk:

1.  Berusaha untuk mengetahui apa yang telah diketahui dan apa yang belum diketahui.
2. Berendah hati bahwa tidak semua hal akan pernah diketahuinya dalam alam yang tak terbatas ini.
3. Mengoreksi diri, berani melihat sejauh mana kebenaran yang di cari telah dijangkaunya.
4. Tidak apatis terhadap lingkungan dan terhadap nilai yang hidup dalam masyarakat.
5. Senantiasa memberikan makna bagi setiap amal perbuatannya.

C.      Hubungan Kebudayaan dan Filsafat

Kebudayaan menurut Mukti Ali adalah budi daya, tingkah laku manusia. Tingkah laku manusia di gerakan oleh akal dan perasaannya. Yang mendasari semua itu adalah ucapan hatinya. Dan ucapan batin itu merupakan keyakinan dan penghayatannya terhadap sesuatu yang dianggap benar. Apa yang dianggap benar itu besar atau kecil adalah agama. Dan agama, sepanjang tidak diwahyukan adalah ia hasil pemikiran filsafat. 

Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Sedangkan kebudayaan adalah sebuah tradisi atau kebudayaan yang dilakukan secara berulang-ulang dan diwariskan kepada generasi selanjutnya.

Beberapa pendapat juga mengatakan bahwa apabila filsafat dibandingkan dengan budaya, maka akan memiliki satu kesamaan hanya saja ilmu filsafat itu mengkaji sebuah ilmu melalui dasarnya sedangkan budaya sebuah ilmu yang mempelajari suatu dasar berfikir manusia dari kegiatan (aktifitas) sehari-hari.






BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
Kebudayaan adalah cara berpikir. Sedangkan filsafat ialah cara berpikir secara radikal, sistematik dan universal. Berpikir demikian berujung pada setiap jiwa atau ucapan batin. Manifestasinya adalah sikap hidup dan pandangan hidup. Dengan demikian jelaslah, betapa filsafat itu mengendalikan cara berpikir kebudayaan.
Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Sedangkan kebudayaan adalah sebuah tradisi atau kebudayaan yang dilakukan secara berulang-ulang dan diwariskan kepada generasi selanjutnya.
Apabila filsafat dibandingkan dengan budaya, maka akan memiliki satu kesamaan hanya saja ilmu filsafat itu mengkaji sebuah ilmu melalui dasarnya sedangkan budaya sebuah ilmu yang mempelajari suatu dasar berfikir manusia dari kegiatan (aktifitas) sehari-hari.




.








DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/28325379/MATERI_ILMU_BUDAYA_DASAR_SEMESTER_1